Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

feature content slider

Template Information

Contact online

Ayo... bagi temen-temen Alumni AKL KUTAMAYA Bandung kita berbagi ilmu, cerita, pengalaman, informasi tentang apa saja yang sekarang digelutui temen-temen....!!! Caranya gampang yaitu dengan berabung di Millis Kutamaya, cukup tulis alamat email temen-temen. Kami nantikan usul-usul dari yang lain. untuk itu kirim data lengkapnya ke saya dengan email: arda.dinata@gmail.com atau untuk temen2 yang lain yang mau kirim kabar atau usul apapun, agar bisa serempak terkirim ke semua email anggota millis, maka caranya kirimkan emailnya ke alamat email di bawah ini: kutamaya@yahoogroups.com Dan bagi temen-temen yang ingin tulisannya dimuat di BLOG IKA KUTAMAYA kirim aja tulisan atau kabarnya ke email: suaraarda.alumni@blogger.com salam buat temen2 alumni yang lain, jangan lupa kirim foto juga ya....!!!!! Saya Tunggu ya..... kabar selanjutnya. OK!!!! Salam Sukses dari Arda Dinata

Test Footer

Your Ad Here
Your Ad Here

08 Februari 2009

Ada Apa dengan Makanan Kaleng?



Ada Apa dengan Makanan Kaleng?
Oleh ARDA DINATA
http://ardadinata.tk


SAAT ini, banyak orang memilih mengonsumsi makanan dan minuman instan. Apalagi bagi pasangan suami istri yang bekerja, di mana waktu berbelanja sangat terbatas, pilihan terbaik adalah berbelanja ke supermarket. Memborong makanan dan minuman siap saji. Praktis memang, tapi bagaimana memilih makanan dan minuman kaleng atau botol yang masih baik dan aman bagi kesehatan?

Membeli makanan dan minuman instan, siap saji, khususnya jenis minuman dan makanan dalam kaleng, kotak kertas, dan sebagainya, gampang-gampang susah. Gampangnya, tinggal comot, bayar, lalu disantap. Susahnya, ketika kita harus memilih. Dibutuhkan kehati-hatian, kewaspadaan, dan kesabaran. Benarkah makanan dan minuman kaleng ini aman bagi kesehatan?

Meski makanan kaleng itu telah ada pengamannya, yakni keterangan tanggal kedaluwarsa atau batas konsumsi yang dicantumkan pada kemasan, toh masih banyak ditemukan minuman dan makanan kaleng out of date yang lolos di pasaran, dan dikonsumsi. Jadi, jika tidak hati-hati, konsumen bisa tertipu. Tanggal kedaluwarsanya ada, tetapi itu belum menjamin aman untuk dikonsumsi. Sebab, adakalanya pengusaha yang nakal, mengganti tanggal kedaluwarsa yang lama dengan yang baru. Jadi, yang baru sebenarnya hanya labelnya, makanan dan minumannya sudah kedaluwarsa.

Mereka umumnya baru tahu kalau makanan tersebut ada kelainan saat terjadi seisi rumah menderita sakit perut, atau muntah-muntah sehabis menikmati makanan atau minuman yang baru dinikmatinya. Bukan tidak mungkin pemilik supermaket atau pemilik toko sudah tahu tentang perubahan ini. Sebab sebelum dipasarkan di ruang penjualan, tentunya sudah melalui seleksi yang cukup ketat. Jadi, kecil kemungkinan kalau tidak ada unsur kesengajaan.

Oleh karena itu, selain kita harus melihat label tanggal kedaluarsa, kita juga hendaknya harus mengetahui kondisi bentuk-bentuk kerusakan makanan dan minuman kaleng tersebut. Di antara kerusakan yang sering ditemui, misalnya kaleng kelihatan normal, tetapi bila ditekan salah satu ujungnya akan cembung pada bagian yang berlawanan (flipper); salah satu ujung kaleng datar dan ujung lainnya cembung, tetapi apabila ditekan cembungnya berpindah ke bagian yang berlawanan (springer); kedua ujung kaleng cembung, tetapi apabila ditekan dengan tangan akan rata selama ditekan dan apabila dilepas cembung kembali (soft swell); kedua ujung kaleng cembung dan tidak bisa ditekan (hard swell); dan terbentuknya asam oleh bakteri tertentu tetapi bentuk kaleng tetap (flat sour).

Selain kerusakan fisik kaleng, ada hal lain yang perlu kita ketahui sebagai langkah awal dalam membeli produk makanan kaleng di antaranya kerusakan secara biologis dan kimiawi.

Kerusakan biologis meliputi kebocoran kaleng yang dapat mengakibatkan pembusukan isi kaleng dan mikroorganisme patogen dapat masuk serta berkembang biak di dalamnya. Kemudian mikroorganisme yang ditahan dalam proses pemanasan dapat merusak hidrat arang dan akhirnya dapat menjadi asam (yang menyebabkan tidak adanya gas sehingga bakteri bersifat anaerob akan membentuk spora).

Adapun kerusakan secara kimiawi mencakup pengaratan bahan pelapis kaleng (timplate) biasanya dari tembaga, timah, besi terutama pada bahan makanan yang bersifat asam karena pelepasan hidrogen. Bagaimana menurut Anda tentang makanan kaleng itu?

Penulis adalah dosen tutor di Akademi Kesehatan Lingkungan [AKL] Kutamaya dan bekerja di Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbangkes Depkes. R.I.

0 komentar: